"Wite Siji Loro Loro,Cabange Papat,Uwohe Sanga, Kembange Rolas,Godonge Tanpa Wilangan" Saudara ku...Filsafat ini tergolong sangat langka, dan susah untuk dipelajari, baik secara harfi ataupun secara maknawinya, juga hakiki dan majazinya. Karena filsafat ini hanya akan didapat kebenaranya dengan merasakan dan mengalaminya sendiri.
Untuk bisa merasakan dan mengalamianya, kita bisa mempelajarinya dengan belajar kepada seorang "Mursyid" yang akan membukakan Pintu Qolbu dan membimbing kita untuk sampai menemukan dari setiap jengkal kalimat yang dimaksud.
Karena kalimat
"Wite Siji Loro Loro, Cabange Papat, Uwohe sanga, Kembange Rolas, Godonge Tanpa Wilangan"- Java language
(Pohon Satu Isi Dua, Cabangnya empat, Bunganya Dua Belas, Buahnya sembilan, Daunnya tak berbilang).
Merupakan kalimat yang memiliki arti yang sangat mendasar, sehingga perlu pendalaman secara seksama dan pembelajaran secara khusus. bukan hanya pengertian harfiyah yang dicari tapi hakikat dari kalimat dan dapat merasakanya sendiri, sehingga maknanya akan terinplementasikan dalam kehidupan sehari hari.
Namun..... disini saya akan mencoba mengurai sedikit dari kalimat tersebut diatas, yang saya postingkan sebagai judul dari artikel ini.sebagi gambaran untuk kita telaah bersama.
Kalimat ini merupakan Gambaran Dari Sosok yang namanya "Manusia" dimana manusia itu sendiri digambarkan dengan sebuah pohon. Pohon adalah sebuah bentuk makhluk yang banyak memiliki Sisi. Sebagai mana alam ini, Sunnatulloh-Nya selalu saja berpasang pasangan,siang kan selalu berpasangan dengan malam, panas dan dingin, susah dan senang, dan masih banyak lagi dengan yang lainya.
Demikin dengan Manusia, ia memiliki dua sisi kehidupan. sepenggal cerita adalah milik ruhaniayah, dan sepenggal lainnya adalah milik jasmaniah,dimana dua sisi itu bertempat pada satu wadah.
Al -kisah menceritakan :
Kalau Allah SWT bermaksud Menyimpan Sepenggal Rahasia Manusia, dan mintalah pendapat pada para Malaikat,
"Wahai Para malaikatku.... adakah engkau tahu,dimana ku kan menyimpan Sepenggal Rahasia Manusia Ini?"....
Jawab Malaikat "Wahai Robb.... biarkan kami letakan Sepenggal Rahasia itu di dasar lautan,atau di puncak gunung, agar manusia tidak dapat menemukanya...."
"Tidak... wahai malaikatku... Kan ku letakan sepanggal Rahasia ini dalam diri setiap manusia, agar ia bisa menemukan -Ku dan mengagungkan -Ku, Kan kuletakan ia dalam segumpal darah (Hati), sebagai Perasa diri setiap manusia."
Dimana Dalam Hati itulah terdapat "NURULLAH dan NUR MUHAMMAD"- Cahaya illahiyah, cahaya pembimbing, cahaya kebenaran.
Dan Untuk Sepenggal lainya, sekarang ini kita sedang menjalaninya, sebagian memang menjadi memory dalam pikiran kita,karena waktu yang sudah kita lewati, namun kita masih sanggup mengingatnya walau memang lupa lupa ingat.
Namun Sepenggal Rahasia Hidup, Yang Pernah kita alami di Alam Ruh, waktu kita dalam kandungan Ibu, dimana waktu itu kita berhadapan langsung dengan DIA Sang Maha Pencipta ini, Saat itu Kita dihadapkan dengan sebuah Janji, dan Pengakuan, kalau IA adalah ROBB, Tuhan Sekalian Alam. Saat itu kita menjawab:
"QOOLU BALA SYAHIDNA"
"YA" Saya Menyaksikan, Kalau Engkau adalah Tuhan Ku, Tuhan Sekalian Alam Ini.
Pertanyaanya, Mampukah kita Mengingat-Nya?.... Sehingga "ASYHADU" Kita Tidak Hanya Dibibir saja, Tapi kita Mampu Mengimplementasikanya Dalam Kehidupan Sehari hari.
Saudaraku....
Banyak Jalan Untuk Mengingat Sepenggal Rahasia itu, salah satunya adalah dengan "SHOLAT'.Dimana Sholat adalah media untuk mengingat-Nya.
Namun Perlu kita ketahui, Kalau Syarat Sahnya Ingat (Dzikir-Sholat) adalah Tahu Siapa Yang diingatnya.Tahu bukan sekedar tahu tapi benar benar "ASYHADU", Sehingga Tatkala kita mengangkat kedua tangan, mengucap takbir, wajah, jiwa, raga ini benar benar menghadapnya. Bukan Hanya dalam bacaan ( inni wajjahtu wajhia............smp akhr). Tetapi kita mampu menghadapnya dengan segala aspek dari jiwa dan raga ini. tidak ada yang lain hanya DIA sang maha Pencipta Diri ini.
Saudaraku.....
"INNA SHOLATA LIDZIKRI"
Namun Perlu kita ketahui, Kalau Syarat Sahnya Ingat (Dzikir-Sholat) adalah Tahu Siapa Yang diingatnya.Tahu bukan sekedar tahu tapi benar benar "ASYHADU", Sehingga Tatkala kita mengangkat kedua tangan, mengucap takbir, wajah, jiwa, raga ini benar benar menghadapnya. Bukan Hanya dalam bacaan ( inni wajjahtu wajhia............smp akhr). Tetapi kita mampu menghadapnya dengan segala aspek dari jiwa dan raga ini. tidak ada yang lain hanya DIA sang maha Pencipta Diri ini.
Saudaraku.....
Dari Dua Sisi Dalam Diri manusia, terdapat Empat Karakteristik. Yang sanagat mendominasi diri setiap manusia.Dimana karakter ini adalah merupakan bias dari Nur Muhammad yang ada pada Qolbu Manusia.empat karakter itu adalah:
Gambaran dari syahabat rosululloh:
Abu Bakar - Ummar - Utsman - dan Ali
Gambaran Nafsu Dari setiap insani:
Amaroh - lawwamah - Sawiyyah - Mutmainah
Gambaran Anfasiyah:
Nafas - Tanafas - Anfas - Nufus
Gambaran Rasa:
Sanubari - Maknawi - Sirri - Fu' at
Gambaran Asal kejadian :
Wadi - Madi - Mani - Maningkem
Gambaran Sir-nya Manusia:
Bumi - Api - Angin - dan Air
Gambaran perjalanan Ruhaniyah:
Syari'at - Tarikat - Hakikat - Ma'rifat
Saudaraku.......
Untuk kesempatan kali ini, mungkin saya hanya mampu mengurai sedikit, dari artian kalimat tersebut yang sangat luas, dan silahkan lanjutkan pada postingan sesi-2 untuk melanjutkan membaca artikel ini.
terimakasih......
Gambaran dari syahabat rosululloh:
Abu Bakar - Ummar - Utsman - dan Ali
Gambaran Nafsu Dari setiap insani:
Amaroh - lawwamah - Sawiyyah - Mutmainah
Gambaran Anfasiyah:
Nafas - Tanafas - Anfas - Nufus
Gambaran Rasa:
Sanubari - Maknawi - Sirri - Fu' at
Gambaran Asal kejadian :
Wadi - Madi - Mani - Maningkem
Gambaran Sir-nya Manusia:
Bumi - Api - Angin - dan Air
Gambaran perjalanan Ruhaniyah:
Syari'at - Tarikat - Hakikat - Ma'rifat
Saudaraku.......
Untuk kesempatan kali ini, mungkin saya hanya mampu mengurai sedikit, dari artian kalimat tersebut yang sangat luas, dan silahkan lanjutkan pada postingan sesi-2 untuk melanjutkan membaca artikel ini.
terimakasih......

Artikel
