Proses Peniupan Ruh

Proses Peniupan Ruh

Setelah jasad nabi Adam sempurna, maka Allah meniupkan ruh kepadanya. Seperti tersebut dalam QS. Al-Hijr:28 dan Al baqarah :87

“Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”.QS. Al-Hijr:28

“ ……..dan kami memperkuatnya dengan ruh al quds…” (al baqarah :87).

Berkata Imam “Azizi: Ruh pertama kali di tiupkan ke tubuh nabi Adam pada hari Jum’at siang. Ruh di tiupkan ke tubuh nabi Adam melalui kepala, yakni ubun-ubun / otak. Dalam suatu riwayat: Allah mewahyukan kepada ruh agar masuk ke tubuh nabi Adam melalui kepala namun menolaknya. Akhirnya Allah memaksanya dan akhirnya ruhpun masuk dengan terpaksa. Kemudian Allah berfirman kepada ruh: “Seandainya engkau masuk dengan mudah niscaya engkau akan keluar dengan mudah (tanpa di cabut), maka masuklah dengan terpaksa dan keluarlah dengan terpaksa ” ( Inilah awal mula kenapa keluarnya ruh dari dalam tubuh harus di cabut oleh malaikat Izrail).

Di ubun-ubun / otak ruh berputar-putar selama 100 tahun didalamnya (Ini menunjukkan bahwa otak adalah lah bagian dari tubuh manusia yang paling pokok). Kemudian turun ke kedua mata, nabi Adam pun langsung bisa melihat. Lalu ruh turun ke rongga hidung dan nabi Adam langsung dapat mencium udara dan langsung bersin. Lantas turun ke mulut dan lidah. Saat itu pula Allah mewahyukan kepada nabi Adam doa pujian dan nabi Adam langsung mengucapkan:

“Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin” (segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam). Kemudian Allah menjawabnya:

“Yarhamuka robbuka ya Adam, haadzaa laka wadzurriyyatika” (semoga Tuhanmu merahmatimu wahai Adam, ini buatmu dan anak cucumu) (Inilah asal mula kita di sunatkan smenbaca kalimat Tahmid “Alhamdu lillah” ketika bersin dan bagi yang mendengarnya di sunatkan baca: “Yarhamukallooh”).

Kemudian ruh turun ke dada. Dalam satu riwayat: Ketika ruh masuk ke bagian tubuh, lantas nabi Adam menyaksikan langsung perubahan tubuhnya sendiri yang semula berupa tanah tiba-tiba berubah dengan sendirinya menjadi daging lengkap dengan kulit, tulang, otot, urat dan darah. Kemudian ruh turun lagi ke lutut, dan seketika itu nabi Adam bernafsu dan buru-buru hendak berdiri dan berjalan, namun dia tidak kuasa (Inilah mula-mula manusia memiliki sifat tergesa-gesa. “ Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa”. Al-Anbiya’: 37).

Ketika ruh sudah sampai ke seluruh jasad, maka jadilah manusia sempurna dan langsung berdiri serta bergerak meliuk-liukkan badannya.

Berkata Al-Hafidz Ismail As-Suda: Dalam sehari-semalam (24 jam) nabi Adam bernafas sebanyak 30.000 kali, atau 1292 kali setiap satu jamnya.

Demikian panjang lebar kami menjelaskan asal kejadian Nabi ADAM, yang tercipta dari saripati bumi ini,maka dapatlah kita simpulkan kalaulah jasad ini terdiri dari berbagai macam unsur.

Dimana jasad manusia memiliki (mengandung) 4 anasir atau 4 unsur yang berasal dari “NUR MUHAMMAD” yaitu :

1. Unsur Api ( Cahaya Merah )

QS. Al Baqarah (2):24.

Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.

Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jasad manusia mengandung unsur api, karena isi neraka adalah serba panas (serba api) yg bahan bakarnya dari batu dan orang kafir. Selain itu setiap makanan yang kita makan jika prosesnya dimasak dulu tentu pasti menggunakan api. Contohnya memasak sayuran, nasi dll tentu menggunakan api. Dengan demikian makanan yang kita makan tsb mengandung anasir api.

Anasir/unsur api tidak dapat berdiri sendiri, dia untuk bisa hidup perlu anasir lain yaitu anasir angin/udara (oksigen).

2. Unsur udara/angin ( Cahaya Kuning )

QS.Shaad (38):71-72

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya."

Sebagian ayat diatas terdapat kalimat ".............dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku.............."

Dari ayat diatas terdapat sebuah kata yg perlu digaris bawahi, yaitu kata "tiup" . Tiup biasanya ada hubungannya dengan angin. (Wa Allahu 'alam bissawab, hanya Allah SWT saja yang Maha Tahu tafsir ayat diatas). Saya sebagai penulis mohon ampun kepada Allah SWT dan minta maaf kpd para pembaca jika penafsiran/pemahaman saya tentang "tiup" diatas ternyata salah. Selain itu sesuatu yang hidup (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan) tentu membutuhkan udara (mungkin Oksigen atau CO2). Kita juga membutuhkan udara (oksigen) untuk bernafas. Ini berarti tubuh kita juga mengandung anasir angin/udara.

3. Unsur Air ( Cahaya Putih )

QS.Al Furqaan (25):54.

“Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa”.

Yang dimaksud air tersebut adalah air mani yang mana air mani itu salah satunya mengandung unsur air.

Selain itu badan kita juga mengandung 60% air, darah mengandung 90% air, makanan kita juga mengandung air.Itu semua artinya bahwa jasad kita mengandung anasir air atau unsur air.

4. Unsur Tanah / Bumi ( Cahaya Hitam )

QS.Shaad (38):71-72

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya."

Yang dimaksud manusia pada ayat diatas adalah Nabi Adam AS. Selanjutnya unsur tanah tersebut di turunkan ke anak cucu Nabi Adam.

Selain itu makanan yang kita makan sebetulnya adalah berasal dari tanah (saripati tanah) Dengan demikian berarti bahwa badan/jasad kita mengandung tanah.

Sekarang, kita juga bertanya : Apakah “NUR MUHAMMAD” itu ?? dan berasal dari mana ..??. Dijelaskan dalam satu riwayat, Suatu hari Sayidina Ali, karamallahu wajhahu, misan dan menantu Nabi Muhammad SAW bertanya, "Wahai (Nabi) Muhammad, kedua orang tuaku akan menjadi jaminanku, mohon katakan padaku apa yang diciptakan Allah Ta’ala sebelum semua makhluk ciptaan?" Beliau menjawab : "Sesungguhnya, sebelum Rabbmu menciptakan lainnya, Dia menciptakan Nur-Nya Nur Nabimu."

Syaikh Abdul Qodir al-Jaelani dalam bukunya, Sirrul Asraar pada bagian Mukoddimah mengatakan, "Allah Taala dalam hadis Qudsi berfirman, "sesungguhnya Aku(Allah) menciptakan ruh Muhammad itu bersal dari Nur Wajahku."

Di Hadist yang lain, yang diriwayatkan dari Abdurrazaq ra yang diterimanya dari Jabir ra, bahwa Jabir pernah bertanya kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, apakah yang mula-mula sekali Allah jadikan?". Rasulullah saw menjawab : "Sesungguhnya Allah ciptakan sebelum adanya sesuatu adalah nur Nabimu dari Nur-Nya."

Nur Muhammad itu sudah ada sebelum adanya segala sesuatu di alam ini. Nur Muhammad dianugerahi tujuh lautan : Laut Ilmu, Laut Latif, Laut Pikir, Laut Sabar, Laut Akal, Laut Rahman, dan Laut Cahaya. Dia kemudian membagi Nur ini menjadi Empat Bagian .

Dari bagian pertama Dia menciptakan QALAM (Pena). dari bagian kedua Lawhal-Mahfudz, dan dari bagian ketiga ‘Arsy”.

Diketahui bahwa ketika Allah menciptakan Lawhal-Mahfudz dan Qalam. Pada Qalam itu terdapat seratus simpul, jarak antara kedua simpul adalah sejauh dua tahun perjalanan. Allah kemudian memerintahkan Qalam untuk menulis, dan Qalam bertanya, "Ya Allah, apa yang harus saya tulis?" Allah berfirman, “Tulislah : la ilaha illallah, Muhammadan Rasulullah”. Atas itu Qalam berseru, "Oh, betapa sebuah nama yang indah, agung Muhammad itu bahwa dia disebut bersama Asma Mu yang Suci, ya Allah".

Allah kemudian berfirman, "Wahai Qalam, jagalah kelakuanmu ! Nama ini adalah nama Kekasih-Ku, dari Nurnya Aku menciptakan ‘Arsy dan Qalam dan Lawhal-Mahfudz; kamu, juga diciptakan dari Nurnya. Jika bukan karena dia, Aku tidak akan menciptakan apapun”.

Ketika Allah SWT telah mengatakan kalimat tersebut, Qalam itu terbelah dua karena takutnya kepada Allah, dan tempat dari mana kata-katanya tadi keluar menjadi tertutup/terhalang, sehingga sampai dengan hari ini ujungnya tetap terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, sebagai tanda dari rahasia Ilahiah Yang Agung.

Kemudian Allah memerintahkan Qalam untuk menulis "Apa yang harus saya tulis, Ya Allah?" bertanya Qolam. Kemudian Rabb al Alamin berkata, "Tulislah semua yang akan terjadi sampai Hari Pengadilan !”. Berkata Qalam, "Ya Allah, apa yang harus saya mulai?". Berfirman Allah, "Kamu harus memulai dengan kata-kata ini: Bismillah al-Rahman al-Rahim."

Dengan rasa hormat dan takut yang sempurna, kemudian Qalam bersiap untuk menulis kata-kata itu pada Kitab (lawh al-mahfudz), dan dia menyelesaikan tulisan itu dalam 700 tahun. Dan Ketika Qalam telah menulis kata-kata itu, Allah SWT berfirman "Telah memakan 700 tahun untuk kamu menulis tiga Nama-Ku; Nama Keagungan-Ku, Kasih Sayang-Ku dan Empati-Ku. Tiga kata-kata yang penuh barakah ini saya buat sebagai sebuah hadiah bagi ummat Kekasih-Ku Muhammad. Dengan Keagungan-Ku, Aku berjanji bahwa bilamana abdi manapun dari ummat ini menyebutkan kata Bismillah dengan niat yang murni, Aku akan menulis 700 tahun pahala yang tak terhitung untuk abdi tadi, dan 700 tahun dosa akan Aku hapuskan.”

“Sekarang (selanjutnya), bagaian ke-empat dari Nur itu Aku bagi lagi menjadi empat bagian: Dari bagian pertama Aku ciptakan Malaikat Penyangga Singgasana (hamalat al-’Arsy); Dari bagian kedua Aku telah ciptakan Kursi, majelis Ilahiah (Langit atas yang menyangga Singgasana Ilahiah, ‘Arsy); Dari bagian ketiga Aku ciptakan seluruh malaikat (makhluk) langit lainnya.”

“kemudian bagian keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian: dari bagian pertama Aku membuat semua langit, dari bagian Kedua Aku membuat bumi-bumi, dari bagian ketiga Aku membuat jin dan api.”

“Bagian keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian : dari bagian pertama Aku membuat cahaya yang menyoroti muka kaum beriman; dari bagian kedua Aku membuat cahaya di dalam jantung mereka, merendamnya dengan ilmu ilahiah; dari bagian ketiga aku jadikan cahaya bagi lidah mereka yang adalah cahaya Tawhid (Hu Allahu Ahad), dan dari bagian keempat Aku membuat berbagai cahaya dari ruh Muhammad SAW”.

Ruh yang cantik ini diciptakan 360.000 tahun sebelum penciptaan dunia ini, dan itu dibentuk sangat (paling) cantik dan dibuat dari bahan yang tak terbandingkan Kepalanya dibuat dari petunjuk, lehernya dibuat dari kerendahan hati. Matanya dari kesederhanaan dan kejujuran, dahinya dari kedekatan (kepada Allah). Mulutnya dari kesabaran, lidahnya dari kesungguhan, pipinya dari cinta dan kehati-hatian, perutnya dari tirakat terhadap makanan dan hal-hal keduniaan, kaki dan lututnya dari mengikuti jalan lurus dan jantungnya yang mulia dipenuhi dengan rahman.

Ruh yang penuh kemuliaan ini diajari dengan rahmat dan dilengkapi dengan adab semua kekuatan yang indah. Kepadanya diberikan risalahnya dan kualitas kenabiannya dipasang. Kemudian Mahkota Kedekatan Ilahiah dipasangkan pada kepalanya yang penuh barokah, masyhur dan tinggi di atas semua lainnya, didekorasi dengan Ridha Ilahiah dan diberi nama Habibullah (Kekasih Allah) yang murni dan suci.

Kemudian Allah SWT menciptakan sebuah pohon yang dinamakan Syajaratul Yaqin. Tangkainya berjumlah empat. Kemudian diletakanlah Nur Muhammad pada pohon tersebut. Namun, kehadiran Nur Muhammad, itu membuat pohon bergetar hebat hingga berubah menjadi permata putih. Sedangkan Nur Muhammad memuji bertasbih ke hadirat Allah Ta’ala 70.000 tahun lamanya. Pada permata tersebut, Nur Muhammad mencoba bercermin. Wajahnya begitu indah dilihat. Bentuknya seperti burung merak, dan pakaiannya demikian indah. Dihiasi dengan berbagai perhiasan. Kemudian ia bersujud lima kali.

Allah SWT melihatnya, membuat Nur tersebut merasa malu dan takut. Lalu keluar keringat dari kepalanya. Dari keringat tersebut Allah SWT menciptakan nyawa malaikat. Dari keringat wajahnya, diciptakanlah nyawa ‘Arsy, matahari, bulan, bintang, dan apa-apa yang ada di langit. Keringat dadanya menjadi bahan untuk menciptakan nyawa para rasul, nabi, wali, ulama, dan orang orang shaleh. Adapun keringat yang muncul dari keningnya, diciptakanlah nyawa orang-orang mukmin dari umat Nabi Muhammad saw. Dari keringat kedua telinganya, diciptakan oleh Allah SWT nyawa orang-orang Yahudi, Nasrani, dan orang-orang kafir, dan sesat. Sedangkan keringat kakinya di antaranya menjadi isi bumi.

Pada waktu selanjutnya Allah SWT menciptakan lentera akik yang merah yang cahayanya menembus ke dalam dan keluar. Lalu Nur Muhammad dimasukkan ke dalam lentera tersebut. Berada di dalamnya dalam posisi berdiri. Sementara nyawa-nyawa yang sudah tercipta berada di luar. Seluruhnya membaca "Subhanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallahu akbar". 1.000 tahun lamanya nyawa-nyawa itu diperintahkan Allah SWT untuk melihat ke diri Nur Muhammad.

Nyawa yang berhasil melihat kepala Nur Muhammad, maka ia akan ditakdirkan menjadi pemimpin/penguasa. Siapa yang melihat ubun-ubunnya, itulah mereka yang akan menjadi guru/pendidik yang jujur. Siapa yang melihat matanya, ia akan menjadi hafidz (penghapal Al Quran). Mereka yang memandang telinganya akan menjadi mereka yang menerima peringatan dan nasehat. Adapun yang bisa melihat hidungngya, mereka itu akan menjadi ahli bicara atau dokter. Sedangkan mereka nyawa-nyawa yang berhasil melihat bibir Nur Muhammad, ia akan ditakdirkan menjadi seorang menteri. Nyawa yang melihat bagian giginya maka wajahnya kelak akan cantik rupawan, ia yang bisa melihat lidahnya, akan jadilah utusan/duta raja-raja.

Apabila yang dilihat lehernya, ditakdirkanlah menjadi orang berdagang dan usahawan. Apabila tengkuk yang bisa dilihatnya, akan jadilah seorang tentara. Mereka yang berhasil melihat kedua lengan tangannya, maka akan jadi perwira. Jika sikut kanannya yang dilihat, Allah SWT akan menjadikan dirinya berkehidupan dalam dunia tekstil, sedangkan kalau sikut Kirinya, ia akan menjadi orang yang pernah membunuh. Serta, jika dadanya yang berhasil dilihat, maka ia akan menjadi ulama yang disegani. Bila bagian belakang, ia akan ditakdirkan menjadi para ahli sosial kemasyarakatan. Dan jika hanya bayangannya yang berhasil dilihat, maka ia akan menjadi orang yang berkecimpung dalam bidang seni.

Barang siapa melihat tenggorokannya yang penuh barokah akan menjadi khatib dan mu’adzin (yang mengumandangkan adzan). Barang siapa memandang janggutnya akan menjadi pejuang di jalan Allah. Barang siapa memandang lengan atasnya akan menjadi seorang pemanah atau pengemudi kapal laut. Siapa yang melihat tangan kananya akan menjadi seorang pemimpin, dan siapa yang melihat tangan kirinya akan menjadi seorang pembagi (yang menguasai timbangan dan mengukur suatu kebutuhan hidup).

Siapa yang melihat telapak tangannya menjadi seorang yang gemar memberi; siapa yang melihat belakang tangannya akan menjadi kolektor. Siapa yang melihat bagian dalam dari tangan kanannya menjadi seorang pelukis; siapa yang melihat ujung jari tangan kanannya akan menjadi seorang calligrapher, dan siapa yang melihat ujung jari tangan kirinya akan menjadi seorang pandai besi. Siapa yang melihat dadanya yang penuh barokah akan menjadi seorang terpelajar meninggalkan keduniaan (ascetic) dan berilmu.

Siapa yang melihat punggungnya akan menjadi seorang yang rendah hati dan patuh pada hukum syari’at. Siapa yang melihat sisi badannya yang penuh barokah akan menjadi seorang pejuang. Siapa yang melihat perutnya akan menjadi orang yang puas, dan siapa yang melihat lutut kanannya akan menjadi mereka yang melaksanakan ruku dan sujud. Siapa yang melihat kakinya yang penuh barokah akan menjadi seorang pemburu, dan siapa yang melihat telapak kakinya menjadi mereka yang suka bepergian. Siapa yang melihat bayangannya akan mejadi penyanyi dan pemain saz (lute).

Semua yang memandang tetapi tidak melihat apa-apa akan menjadi kaum takberiman, pemuja api dan pemuja patung. Mereka yang tidak memandang sama sekali akan menjadi mereka yang akan menyatakan bahwa dirinya adalah tuhan, seperti Namrudz, Firaun, dan sejenisnya.

Kini semua ruh itu diatur dalam empat baris. Di baris pertama berdiri ruh para nabi dan rasul, di baris kedua ditempatkan ruh para orang suci, para sahabat. Dibaris ketiga berdiri ruh kaum beriman, laki – laki dan perempuan. Di baris ke empat berdiri ruh kaum tak beriman.

Semua ruh ini tetap berada dalam dunia ruh di hadhirat Allah SWT sampai waktu mereka tiba untuk dikirim ke dunia fisik. Tidak seorang pun tahu kecuali Allah SWT yang tahu berapa selang waktu dari waktu diciptakannya ruh penuh barokah Nabi Muhammad sampai diturunkannya dia dari dunia ruh ke bentuk fisiknya itu.

Diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW bertanya kepada malaikat Jibril , "Berapa lama sejak engkau diciptakan?" Malaikat itu menjawab, "Ya Rasulullah, saya tidak tahu jumlah tahunnya, yang saya tahu bahwa setiap 70.000 tahun seberkas cahaya gilang gemilang menyorot keluar dari belakang kubah Singgasana Ilahiah: sejak waktu saya diciptakan cahaya ini muncul 12.000 kali."

"Apakah engkau tahu apakah cahaya itu?" bertanya Nabi Muhammad SAW "Tidak, saya tidak tahu," berkata malaikat itu. "Itu adalah Nur ruhku dalam dunia ruh, jawab Nabi Muhammad SAW”.

catatan :
Beberapa kalangan dalam ummat Islam mempersoalkan konsep Nur Muhammad (Cahaya Muhammad atau Ruh Muhammad) sebagai suatu konsep yang tidak memiliki dasar dalam ‘aqidah Islam. Padahal, berdasarkan data-data yang kuat, konsep Nur Muhammad adalah suatu konsep ‘aqidah yang diterima dan diakui oleh ijma’ (konsensus) ulama ilmu kalam dan ulama’ tasawwuf dalam kurun waktu yang panjang, sebagai suatu konsep yang memiliki sumber dalilnya dari Qur’an dan Hadits Nabi sallallahu ‘alayhi wasallam. Konsep ‘aqidah Nur Muhammad salallahu ‘alayhi wasallam menyatakan antara lain bahwa cahaya atau ruh dari Nabi Besar Muhammad sallallahu ‘alayhi wasallam adalah makhluk pertama yang diciptakan sang Khaliq, Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang kemudian darinya, Dia Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk-makhluk lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam sebagai Nuur (cahaya), atau sebagai "Siraajan Muniiran" (makna literal: Lampu yang Bercahaya).

Demikian penjelasan tentang Asal dari “NUR MUHAMMAD” yang bersumber dari “NURULAH” Nur Dzat Yang Maha Suci, yang disebut juga “JOHAR AWWAL”. Dan sangat jelas, kalaulah “JOHAR AWWAL” adalah merupakan sumber dari terjadinya tujuh langit, tujuh bumi beserta isinya.

Dari sini kita tahu kalaulah kita sekalian berasal dari “NURULLAH” atau juga disebut “JOHAR AWWAL” yang sifatnya terang benderang dalam gulungan Dzat, juga sifatnya Maha Suci, dan Maha dari Segala Maha…

Maksudnya : …………"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada Allah jualah kami kembali".(Al-Baqoroh: Ayat:156)

Ditulis Oleh : Unknown ~Teleng Rasa Gumilang Jati

Artikel Proses Peniupan Ruh ini diposting oleh Unknown . Terimakasih atas kunjungan Saudara, serta kesediaan Saudara membaca artikel ini. Kritik dan Saran dapat Saudara sampaikan melalui kotak komentar. Sungguh Merasa terhormat,bila Saudara sudi berbagi melalui Komentar ini, Silahkan.... Blog ini terbuka untuk semua...

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Subhannallah...mohon diikhlaskan serta keridhoannya saya diizinkan mencopy guna memahami ulang ilmu tersebut

Wahidi mengatakan...

monggo kang, semoga bermanfaat. amiin

Posting Komentar